Mancini sangat menikmati malam itu. “Saya begitu senang,” ucapnya dalam wawancara dengan GQ Italy beberapa tahun kemudian.
Menjelang pagi mereka kembali ke hotel. Hari itu justru akhir buruk bagi Mancini. Bearzot murka dan Mancini dilabrak, karier Mancini di timnas berakhir.
“Saya duduk di sana mendengarkan ucapan terburuk dalam hidup saya. Dia (Bearzot) mengatakan kepada saya segala macam, saya tidak tidur karena saya terlalu menyukai diri saya sendiri, bahwa saya bertindak seperti orang bodoh, bahwa dia tidak akan pernah menelepon saya lagi,” ucapnya.
Belum cukup, Bearzot bersumpah tidak akan memanggilnya lagi ke timnas kecuali dia mampu mencetak 40 gol semusim. Faktanya, Mancini memang tak dipanggil lagi untuk memperkuat Gli Azzurri.
Piala Dunia 1986 pun berlalu tanpanya. Baru ketika Bearzot dipecat karena gagal mengulang sejarah (membawa Italia kembali juara) dan digantikan Azeglio Vicini, Mancini kembali dipanggil.
Pemain yang mengawali karier profesional di Bologna itu turut tampil di Euro 1988 ketika Italia finish di semifinal. Mancini juga berkontribusi pada Piala Dunia 1990. Namun, dia tak pernah benar-benar jadi bintang lapangan.
Pada kompetisi terakbar yang dimainkan di Italia itu, Mancini kalah pamor dari anak muda bernama Roberto Baggio. Begitu juga pentas terakhirnya di Piala Dunia 1994 AS. Mancini malah berselisih dengan Arrigo Sacchi.