Tidak hanya di level klub, Fabregas juga mengantar Timnas Spanyol meraih tiga trofi. Pencapaian paling prestisiusnya tentu saat memenangkan Piala Dunia 2010.
"Saya akan menghargai setiap momen, dari hari-hari awal di Barcelona, Arsenal, kembali ke Blaugrana, Chelsea, Monaco, dan akhirnya Como. Dari Piala Dunia, hingga Kejuaraan Eropa, kemenangan di Inggris, Spanyol, penaklukan trofi Eropa: itu adalah perjalanan yang tidak akan pernah saya lupakan," kenang Fabregas.
Berhenti jadi pesepak bola, Fabregas mengonfirmasi banting setir ke dunia kepelatihan. Dia mengatakan akan melanjutkan karier kepelatihannya di FC Como.
"Tapi saya tidak sedih, karena saya akan memulai jalan baru: melatih tim B dan Primavera Como 1907. Sebuah klub dan proyek yang sangat saya sukai. Tim ini memenangkan hati saya sejak menit pertama, kami bertemu di saat yang tepat dalam karir saya," ungkap Fabregas.
"Saya akan memberikan segalanya dalam petualangan baru ini. Jadi, setelah 20 tahun yang luar biasa penuh dengan pengorbanan, kegembiraan dan semangat, tibalah waktunya untuk mengucapkan terima kasih lagi dan menyapa olahraga terindah di dunia."