Mengulas kembali performa Timnas Indonesia sebelumnya, Erick menyampaikan, skuad Garuda sudah pernah menunjukkan semangat kebangkitan usai kekalahan. Ia mencontohkan ketika Indonesia kalah dari Australia pada 20 Maret lalu, namun bangkit dan mampu mengalahkan Bahrain lima hari kemudian.
“Kita pernah alami hal yang sama. Saat kalah lawan Australia, kita harus menang lawan Bahrain demi jaga peluang. Dan tim bisa buktikan itu,” jelas Erick. Hal tersebut menjadi bukti bahwa Timnas Indonesia memiliki daya juang tinggi ketika dalam tekanan.
Untuk menghadapi China, Erick memastikan seluruh elemen tim nasional, mulai dari pemain, pelatih, hingga ofisial, telah mempersiapkan diri dengan sangat matang. Target utama tentu saja adalah mengamankan tiga poin penting untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Jadi untuk lawan China, Timnas sangat serius amankan tiga poin," tegasnya.
Laga ini bukan hanya tentang strategi di atas lapangan, tetapi juga tentang memperjuangkan harga diri dan semangat kebangsaan di hadapan jutaan pasang mata pendukung Garuda.