MILAN, iNews.id – Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, murka melihat timnya kalah 1-2 kontra Udinese pada giornata kedua Liga Italia 2025-2026, Senin (1/9/2025) dini hari WIB. Yang menyakitkan, kekalahan itu terjadi di kandang sendiri, Giuseppe Meazza. Dia menegaskan, timnya harus belajar memainkan sepak bola indah, namun juga siap tampil kotor ketika situasi menuntut.
Inter Milan mengalami perubahan drastis dalam sepekan. Setelah menghancurkan Torino 5-0 pada laga pembuka Serie A di stadion yang sama, mereka justru tumbang 1-2 dari Udinese. Denzel Dumfries membawa Inter unggul lebih dulu, tetapi kesalahan handball membuat Keinan Davis menyamakan skor lewat titik putih, sebelum Arthur Atta mencetak gol indah yang membalikkan keadaan pada babak pertama.
Menurut Chivu, timnya tidak mampu menjaga konsistensi permainan sejak memimpin lebih dulu. Dia menilai transisi serangan Inter terlalu kaku, sehingga kesulitan membangun peluang berbahaya.
“Pertandingan sebenarnya sudah berada di jalur yang benar, tetapi kami tidak bermain mengalir. Kami gagal menemukan cara yang tepat untuk membangun serangan,” ujar Chivu kepada DAZN Italia.
Dia menambahkan, penalti yang diberikan justru membuat konsentrasi tim goyah.
“Pada situasi sulit pertama, kami memberikan penalti. Setelah itu kami kehilangan ketajaman dan fokus. Kami bisa melihat kalau kami sedang kesulitan,” ucapnya.
Meski begitu, Chivu menilai ada perbaikan setelah jeda. Dia memuji determinasi dan grit pemain, walau pada akhirnya tetap gagal memanfaatkan peluang yang ada.
“Setelah babak kedua kami tampil lebih baik, lebih bersemangat, lebih tangguh. Namun seiring waktu berjalan, kami kembali kehilangan ketajaman dan tidak mampu memaksimalkan peluang,” jelasnya.