JEDDAH, iNews.id – Nakhoda Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) curhat dirinya mendapat predikat pelatih tanpa trofi. Dia menuturkan keyakinannya memburu mimpi bersama Tim Garuda.
Pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan dirinya mempunyai prinsip kuat dalam membangun sebuah tim. Dia tidak mau melupakan proses dan mengagungkan hasil demi mewujudkan mimpinya.
Pernyataan itu untuk menjawab kritik terhadap dirinya yang hingga kini belum mempersembahkan trofi untuk Timnas Indonesia. Padahal, dia sudah dipercaya selama 4,5 tahun membesut Tim Garuda.
STY menyebut, seringkali menemui ‘kerikil’ saat sedang berproses bersama Timnas Indonesia. Predikat pelatih tanpa trofi menempel di benaknya. Namun, dia terus berproses untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Lolos ke babak 16 besar Piala Asia, melenggang ke semifinal Piala Asia U-23, hingga lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia adalah beberapa di antara pencapaian STY bersama Timnas Indonesia. Itu semua adalah sejarah baru bagi tim berjuluk Skuad Garuda.
Pelatih berusia 53 tahun itu mengaku selalu berkiblat pada proses dan pengembangan jangka panjang selama melatih Timnas Indonesia. Seperti pepatah kuno, dia lebih menyukai ‘bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian’.
“Sekarang lebih banyak tim kuat, dan karena kita tim yang berisi pemain muda, kita bisa terus berkembang, dan mendapatkan hasilnya lima tahun ke depan,” kata Shin dikutip dari kanal Youtube Timnas Indonesia Official, Rabu (4/9/2024).
“Hal itu yang selalu saya yakini, karena dalam hal tertentu, daripada mencoba mendapatkan semuanya dalam sekali waktu, lebih baik sedikit demi sedikit kita perlu menyiapkan semuanya untuk lebih baik,” ucapnya.