Namun, beberapa kerugian juga akan dirasakan oleh Timnas Indonesia sendiri juga hengkang dari AFF. Pasalnya, Indonesia memiliki rekam jejak buruk di kompetisi tersebut.
Timnas Indonesia sampai saat ini diketahui belum pernah keluar sebagai juara di AFF. Padahal, Indonesia sering disebut sebagai salah satu tim kuat di Asia Tenggara.
Prestasi terbaik Timnas sejauh ini adalah menjadi runner-up sebanyak enam kali. Terakhir kali, Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF pada edisi 2020. Jika meninggalkan AFF, maka Indonesia harus menerima kenyataan bahwa selama ini tidak pernah juara.
Timnas Indonesia dalam hal ini PSSI pastinya harus mengeluarkan biaya lebih besar jika ingin berkompetisi di EAFF. Sebab, Timnas Indonesia tentu akan menempuh jarak lebih jauh untuk bertanding di negara-negara Asia Timur.
Jika ngotot bergabung dengan EAFF, Timnas Indonesia akan berkompetisi di Asia Timur. Paling tidak, Timnas Indonesia harus beradaptasi lagi dengan iklim di Asia Timur yang pastinya berbeda dengan Asia Tenggara.
Tak hanya iklim wilayah, iklim permainan di level EAFF juga pastinya berbeda dan perlu menyesuaikan diri lagi.
EAFF kompetisi tim-tim kuat Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan. Harapan suporter Timnas Indonesia adalah Skuat Garuda bisa bersaing dengan tim-tim kuat tersebut sehingga level pasukan Shin Tae-yong meningkat.
Namun, sistem kompetisi di EAFF pastinya akan membuat Timnas Indonesia belum tentu bertemu dengan tim-tim kuat Asia Timur. Pasalnya, kompetisi EAFF memakai sistem kualifikasi berlapis hingga tiga babak. Biasanya, tim-tim kuat Asia Timur baru bermain di babak ketiga. Jika Timnas Indonesia gagal mencapai babak ketiga, Skuat Garuda akan berhadapan dengan tim-tim lemah Asia Timur.
Sementara itu, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan tim-tim elite Asia Tenggara di Piala AFF, seperti Thailand dan Vietnam. Kedua tim itu punya level di atas tim-tim lemah Asia Timur.