“Saat SMP saya mendapat beasiswa Rp900 ribu karena berhasil membawa sekolah juara sepak takraw. Waktu itu orang tua bertanya uang ini untuk apa, saya jawab untuk kembali masuk SSB,” tuturnya di situs resmi klub.
Dari situ Alfath kecil semakin bersemangat mengejar cita-citanya lagi. Dia juga sempat menggeluti olahraga futsal saat kompetisi Indonesia diberhentikan sementara pada 2015 lalu.
Setelah itu, ujian kembali dihadapinya. Nyaris lima bulan Alfath tidak mendapat panggilan dari klub profesional dan sempat membuatnya menyerah.
“Alhamdulillah ada yang menghubungi dari Persiba Balikpapan untuk bergabung dan bertemu dengan kawan lama saya, Heri Susanto. Waktu itu di sana empat hari hujan di Balikpapan. Saya manfaatkan untuk mengembalikan fisik saya dengan berlatih futsal dan dilihat oleh pelatih,” ujarnya.
“Saya menjalani pertandingan pertama dalam karier saya melawan Persija. Kala itu Persiba kalah 0-2. Walau kalah saya sangat bangga dapat bertemu pemain Persija yang selama ini hanya saya saksikan di televisi. Tiga tahun kemudian saya menjadi bagian Persija dan satu tim dengan pemain-pemain bintang tersebut. Tentunya sangat bangga,” tuturnya.
Kini, Alfath dikenal sebagai salah satu bek sayap atau winger yang popular di tanah air. Selain bermain untuk Persija, dia juga menjadi bagian skuat Timnas Indonesia pada Piala AFF 2018 lalu, dan berhasil mencetak satu gol ke gawang Timor Leste di ajang tersebut.