Deschamps tidak hanya fokus pada Norwegia. Dia juga mewaspadai Senegal yang pernah mempermalukan Prancis saat pertandingan pembuka Piala Dunia 2002 di Korea Selatan–Jepang. Kenangan tersebut membuat laga kontra Senegal menjadi perhatian khusus.
Grup I masih menunggu satu peserta lagi dari playoff antarbenua yang diikuti Irak, Bolivia, atau Suriname. Penambahan satu tim itu semakin menegaskan bahwa tidak ada laga mudah di grup ini.
Target Prancis jelas: merebut gelar ketiga sekaligus menebus kegagalan pahit di final Piala Dunia 2022 saat mereka kalah adu penalti dari Argentina. Namun Deschamps mengingatkan bahwa perjalanan menuju podium membutuhkan kerja keras sejak langkah pertama.
“Setiap Piala Dunia punya ceritanya sendiri dan kami harus memastikan edisi kali ini seindah mungkin,” ujar Deschamps, yang akan mundur setelah turnamen dan mengakhiri masa jabatan 14 tahun sebagai pelatih Les Bleus.
Jika Prancis finis sebagai juara grup, mereka akan bertemu salah satu tim peringkat tiga terbaik di babak 32 besar. Namun setelah itu, Jerman berpotensi menjadi lawan pada babak 16 besar. Oleh karena itu, Deschamps meminta skuadnya tetap rendah hati. “Sebagai Prancis kami punya status dan ekspektasi besar, tetapi kami perlu menunjukkan rasa hormat dan kerendahan hati sejak awal,” kata dia.
Dia menutup dengan peringatan bahwa setiap langkah menuju puncak membutuhkan kesabaran. “Sebelum memikirkan apa yang ada di puncak gunung, kami perlu mendaki secara bertahap dan langkah pertama itu sulit,” ujar Deschamps.