Namun bagi Dalic, final Piala Dunia tentu momen yang sangat asing. Sebab saat masih berstatus pemain dirinya tak penah berkesempatan tampil untuk timnas Kroasia. Dia ditunjuk melatih Vatreni pada Oktober 2017. Luka Modric dkk merupakan negara yang pertama kali diasuhnya.
Piala Dunia tahun ini, juga merupakan kejuaraan kompetitif pertama yang diikuti Dalic bersama Kroasia. Tapi tak tanggung-tanggung, dia bisa membawa negara yang hanya memiliki populasi penduduk 4.154.200 itu lolos ke final untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Dalic beruntung? Tidak juga! Perjuangannya untuk lolos ke partai pamungkas luar biasa. Dengan bermaterikan skuat tanpa pemain bintang, Dalic membawa Kroasia jadi juara grup termasuk membantai juara dunia dua kali Argentina di fase grup dengan skor 3-0.
Kemudian di fase gugur, arsitek berusia 51 tahun itu membawa negaranya lolos dari babak 16 besar hingga semifinal dengan rata-rata waktu 120 menit. Hebatnya, Kroasia selalu tertinggal lebih dulu dan kemudian menang di akhir laga. Lalu kalau bukan beruntung, apa yang menjadi kunci sukses Dalic membawa Kroasia hingga ke partai puncak?
“Di Piala Dunia ini, tim bertabur bintang yang mengandalkan nama-nama besar sudah berada di pantai untuk berlibur. Kondisi tersebut juga masalah Kroasia selama 10 tahun belakangan. Kami memiliki individu hebat namun tak bisa bermain sebagai tim,” tutur Dalic.
“Belajar dari hal tersebut, saya berinisiatif untuk membangun kesatuan dan kekompakan tim. Sejauh ini saya berhasil,” ungkapnya.
So, laga nanti merupakan pertarungan pelatih dengan segudang pengalaman di kepala yakni Deschamps dengan arsitek yang memiliki eksperimen canggih yaitu Dalic. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang?