Maradona kemudian juga menderita sakit pada Piala Dunia 2018. Ketika itu, dia sedang berada di Rusia untuk mendukung Timnas Argentina. Meski sakit, dia tetap menyempatkan datang menonton pertandingan negaranya kontra Norwegia dari ruang kaca VIP stadion.
Jauh sebelum itu, pada 2004, dia juga dirawat karena serangan jantung serta gangguan pernapasan yang berhubungan dengan perjuangan panjangnya melawan penggunaan narkotika.
Maradona sudah dua kali melakukan operasi untuk mengontrol berat badanya dan juga mendapat perawatan agar menghilangkan ketergantungannya pada alkohol.
Beberapa hari sebelum meninggal, Maradona sempat sukses menjalani operasi otak dan segera dipulangkan. Hal itu pun disampaikan langsung oleh dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque.
Pada pekan lalu, pria berusia 60 tahun tersebut menjalani operasi untuk hematoma subdural. Operasi tersebut dilakukan setelah Maradona dirawat di rumah sakit dan memiliki kekhawatiran akan anemia dan dehidrasi.
Luque mengungkapkan mantan kapten Timnas Argentina itu berada dalam kondisi yang sangat baik.
“Diego sudah ingin pulang. Kami sedang mengevaluasi proses pemulangannya. Kami akan membahas ke mana dia selanjutnya. Tetapi, saat ini dia dalam kondisi baik,” kata Luque dikutip dari Sky Sports, Selasa (10/11/2020).