Meski begitu, aksinya di Napoli yang paling menghadirkan banyak titel. Tercatat, lima gelar dia persembahkan untuk I Partenopei, termasuk dua kali scudetto Serie A dan sekali juara Piala UEFA, prestasi yang belum pernah bisa diulangi para penerusnya di klub Naples itu.
Pesona Maradona juga tak lekang dimakan zaman saat dia mengenakan kostum Timnas Argentina. Dalam 91 caps bersama Tim Tango, dia bisa menyumbang 34 gol dan bermain di empat Piala Dunia, termasuk saat juara pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Ya, di Meksiko itulah yang membuat namanya begitu melegenda. Tampil sebagai kapten, dia betul-betul menyihir jutaan pasang mata dengan aksinya yang fantastis.
Dan tentu yang paling dikenang pecinta sepak bola adalah dua golnya ke gawang Inggris pada perempat final turnamen itu. Pertama, dia mencetak gol menggunakan tangannya yang kemudian dikenal sebagai “Gol Tangan Tuhan”.
“Itu sebagian oleh tangan Tuhan dan sebagian lagi dengan kepala Maradona,” katanya tentang gol dalam kemenangan 2-1 itu, dikutip Reuters.
Gol kedua lebih indah karena dia menggiring bola dari tengah lapangan melewati lima pemain lawan. Aksinya tersebut pun terpilih sebagai Gol Abad Ini dalam survey yang dilakukan FIFA.com pada 2002.
Pencapaiannya itulah yang hingga kini juga belum mampu diulangi para penerusnya, termasuk Lionel Messi yang sempat disebut sebagai Titisan Maradona. Wajar jika kemudian para pecinta sepak bola, khususnya di Argentina, menyebutnya sebagai Dewa Sepak Bola.
Selamat jalan sang legenda!