Pada kesempatan itu, Riendel juga mengungkapkan tidak pernah menyalahkan Oezil atas buruknya performa Jerman di Piala Dunia 2018. Sebab menurutnya, kegagalan tersebut merupakan kesalahan tim dan bukan individu.
“Kami mengakui telah memberikan kritik terhadap kasus tersebut. Sangat disesalkan Oezil justru merasa dirinya mendapat rasisme. Terlepas dari hasil di Rusia, kami menang dan kalah bersama, semuanya sebagai tim,” tutur DFB.
Bagi timnas Jerman, kehilangan Oezil merupakan tamparan yang sangat keras. Sebab pemain 29 tahun itu memiliki peran penting di lini kedua Der Panzer. Dia juga sukses membawa negaranya juara Piala Dunia 2014. Selama sembilan tahun mengabdi, Oezil sudah melakoni 92 penampilan dan mencetak 23 gol untuk Jerman.