Meski gelar juara umum kembali diraih, Kenneth mengakui masih ada rasa kurang puas. Target awal adalah meraih sepuluh emas, namun hanya enam yang berhasil dibawa pulang. Ia juga menjelaskan bahwa empat atlet unggulan yang hampir pasti menyumbang emas tidak dapat berangkat ke Mamuju.
“Kalau juara umum, saya sudah memenuhi janji saya kepada Bapak Gubernur Pramono Anung. Namun, jujur saya kurang puas dengan perolehan medali ini, karena target kami sepuluh emas. Kami mengirim 38 atlet, tapi hasilnya meleset di tambah lagi faktor 4 atlet unggulan kami yang pasti memperoleh medali emas, berhalangan tidak bisa berangkat ke Mamuju. Tidak apa-apa, ini akan menjadi bahan evaluasi dan ke depan kami akan mengubah sistem pelatihan serta pembibitan,” ungkap anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Dalam klasemen akhir, DKI Jakarta unggul nyaman dari para pesaing. Jawa Timur berada di posisi kedua dengan empat emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Yogyakarta menempati peringkat ketiga dengan tiga emas, tiga perak, dan dua perunggu. Dominasi DKI kembali nyata dengan raihan enam emas, dua perak, dan enam perunggu, memastikan mereka tetap menjadi kekuatan utama catur nasional.
Kenneth berharap prestasi tahun ini menjadi pijakan untuk melahirkan lebih banyak atlet berprestasi hingga ke level internasional. Menurutnya, potensi besar pecatur muda Jakarta harus mendapat pembinaan yang lebih terstruktur.
“Target selanjutnya mungkin kami akan melihat agenda tahun depan. Kami akan memulai pembinaan dari setiap kota madya dan berkomunikasi dengan klub-klub catur di DKI Jakarta untuk menambah bibit-bibit baru,” ujarnya.
“Saya menyadari bahwa pecatur di tingkat Kotamadya juga tidak punya panggung untuk tampil, sehingga tahun depan saya akan memulai lomba dari tingkat kota dan final di provinsi. Mungkin bisa diwujudkan lewat Kejurda (Kejuaraan Daerah),” tegas Kenneth.
Keberhasilan mengamankan kembali gelar juara umum ini sekaligus menjadi pencapaian perdana bagi Hardiyanto Kenneth, yang baru terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Percasi DKI Jakarta periode 2025–2029 pada Musprov 26 Juli 2025 di Tavia Heritage Hotel, menggantikan Pandapotan Sinaga.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Pramono Anung yang sudah memberikan motivasi, dan semangat kepada kami semua, kepada tim ofisial, para atlet yang telah berjuang keras mengikuti Kejurnas ini dan dari BUMD PAM Jaya, Bank Jakarta, PD Pasar Jaya, Ancol, Dharma Jaya, Food Station serta PT Transjakarta. Puji Tuhan, Percasi DKI Jakarta bisa kembali menjadi juara umum,” tutup Kenneth.