Menurut Football Transfers, solusi paling masuk akal bagi kedua pihak adalah perpanjangan kontrak, namun dengan durasi terbatas. Hilgers disebut tidak tertarik pada kontrak jangka panjang, sehingga opsi satu hingga dua musim dinilai paling realistis.
"Memberi Twente kesempatan untuk tetap mendapatkan uang dari Hilgers pada musim panas mendatang atau musim dingin/musim panas berikutnya, sementara Hilgers mendapat kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia masih sebaik sebelum cedera jangka panjang dan kurangnya latihan pertandingan," tulis Football Transfers.
Skema ini dinilai menguntungkan kedua belah pihak: FC Twente berpeluang mendapatkan dana transfer, sementara Hilgers bisa memulihkan reputasi dan performanya di lapangan.
Meski pintu dialog kembali terbuka, masa depan Mees Hilgers bersama klub berjuluk The Tukkers itu masih penuh tanda tanya. Satu hal yang hampir pasti, peluang Hilgers meninggalkan FC Twente tetap sangat besar, cepat atau lambat.
Kini, semua mata tertuju pada Januari 2026—bulan yang bisa menentukan apakah konflik ini berakhir damai atau justru menjadi awal perpisahan permanen.