Zainudin juga mengingatkan bahwa PSSI memiliki metode pemilihan pelatih yang terbukti efektif, yakni mekanisme yang digunakan ketika memilih Shin Tae-yong (STY). Pada masa itu, kandidat pelatih diminta mempresentasikan rencana dan programnya langsung di hadapan Exco PSSI.
Hasil dari presentasi tersebut kemudian menjadi bahan pertimbangan final Ketua Umum.
“Ada mekanisme yang bagus yang kita pernah jalankan saat menentukan Shin Tae-yong (STY) dulu. Ya, ada aspirasi ada dua waktu itu, ada STY, ada Luis Milla. Nah, kemudian dua-duanya ini secara bergantian diminta untuk memaparkan di depannya Exco. Akhirnya, waktu itu zaman Pak Iwan Bule ya Exco memutuskan oke, kita putuskan STY,” ungkap Zainudin.
Menurutnya, proses serupa kemungkinan besar akan kembali diterapkan untuk menentukan nahkoda baru Timnas Indonesia.
“Nah, untuk yang ini saya kira kita akan lakukan proses seperti itu. Sehingga semuanya menjadi transparan. Dan kita tahu tentang pilihan kita itu dan semua Exco terinformasikan. Jadi kalau sudah ada satu-dua nama pun pasti segera diinformasikan,” tandasnya.