"Seharusnya kita sudah memikirkan segala hal saat menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah. Tapi polemik ini sekarang sudah menjadi bola liar, dan dengan dibatalkannya drawing (undian), ini menjadi teguran keras buat Indonesia. Di mana kita seharusnya bisa memisahkan olahraga dan politik," ujar Indro dalam rilis resmi PSTI, Senin (27/3/2023).
Lebih lanjut, Indro mengatakan polemik ini akan menjadi berbahaya jika tidak segera dibenahi. Jika polemik terus berlanjut, Indro memprediksi, Indonesia bisa terkena hukuman berat dan kesulitan untuk mengikuti turnamen lagi.
"Kalau kita kekeh menolak Timnas Israel bermain di sini, maka kita harus siap menghadapi hukuman dari FIFA, mulai dari pemindahan tuan rumah yang otomatis kita tidak bisa ikut serta karena akan digantikan oleh tuan rumah hingga kita tidak bisa ikut serta dalam semua kalender FIFA," kata Indro.
"Itu membuat sepak bola kita juga sulit berjalan, karena Israel masuk ke turnamen ini lolos lewat kualifikasi dan bukan dari keputusan FIFA semata," tandasnya.