Situasi ini membuat drama perebutan Eze semakin panas. Bagi Arsenal, tambahan tenaga di lini serang sangat dibutuhkan usai Kai Havertz harus menepi karena cedera lutut. Saat ini, Mikel Arteta hanya punya Viktor Gyokeres sebagai penyerang senior yang siap diturunkan.
Selain kebutuhan teknis, ada sisi emosional yang memperkuat kemungkinan Eze ke Arsenal. Dalam wawancara pada 2018 saat masih membela Queens Park Rangers, Eze pernah mengaku klub favoritnya sejak kecil adalah Arsenal.
“Saya mendukung mereka (Arsenal) sejak kecil, saya suka cara mereka bermain. Saya juga pernah berlatih bersama Arsenal ketika masih muda,” ucap Eze.
“Saat kecil, saya sangat mengidolakan Thierry Henry. Itu salah satu alasan saya ingin berada di Arsenal. Tentu saja, bermain untuk klub yang kita dukung sejak kecil adalah impian besar.”
Dengan latar belakang itu, wajar bila kini Arsenal berada di posisi terdepan untuk mendapatkan tanda tangan Eze. Bursa transfer London Utara kian memanas, dan publik tinggal menanti keputusan resmi Crystal Palace serta sang pemain sebelum jendela transfer ditutup.