“Bagi saya, itu bukan blunder mengerikan. Itu bukan sesuatu yang harus Anda cap sebagai kesalahan terburuk sepanjang masa. Itu hanya salah satu dari berbagai hal yang terjadi pada penjaga gawang. Saya sering melihatnya di Inggris dan Italia, percayalah,” kata Taibi dukutip dari Sport Bible, Kamis (1/10/2020).
“Itu terlihat konyol, tetapi sering terjadi. Itu bukan yang pertama, bukan pula yang terakhir. Saya mengalami kejadian serupa di Torino. Itu kecelakaan, bukan kesalahan. Kesalahan adalah ketika keluar dari gawang untuk merebut bola dan gagal. Tetapi tembakan tidak berbahaya yang melewati kaki Anda hanyalah kecelakaan total,” ujarnya.
Mantan kiper AC Milan itu masih sakit bila mengingat kejadian tersebut. Sebab Taibi langsung dicap sebagai kiper dengan performa terburuk di Premier League.
“Sekarang saya sudah tua dan telah menormalkan perasaan. Tapi percayalah, sangat menyakitkan ketika setiap tahun mereka mengeluarkan label kalau saya kiper terburuk dalam sejarah Premier League. Saya mendengar semuanya,” ucap Taibi.
“Itu menyakitkan saya. Anda tidak pernah bisa menilai seorang atlet hanya dalam empat pertandingan. Saya memainkan empat pertandingan di MU. Dua di antaranya bermain bagus dan dinobatkan sebagai man of the match. Anda menghina penjaga gawang hanya dari empat pertandingan? Ini gila,” tuturnya.