Lebih lanjut, Erick menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan dan perdamaian.
“Jadi kita menentang seluruh penjajahan. Kita ingin menjadi bagian dunia yang bebas, merdeka. Nah, tapi kalau kita mencerminkan supporter kita yang seperti itu ya jangan,” tambahnya.
Meski demikian, Erick juga memberikan apresiasi terhadap sebagian besar suporter yang telah menunjukkan sikap terbuka dan ramah, terutama saat Indonesia menjadi tuan rumah melawan Arab Saudi, Jepang, dan Australia.
“Tapi kalau kita lihat sendiri, banyak sekali suporter yang sudah membuka tangan terbuka kemarin. Ketika kita tuan rumah lawan Saudi, lawan Jepang, lawan Australia. Itu sangat diapresiasi,” ujar Erick.
Erick juga menyoroti pentingnya peran netizen dalam menjaga citra bangsa. “Cuman ya netizen kita agak galak. Jadi mudah-mudahan netizen kita menjaga muka bangsa kita seperti yang selama ini kita kenal. Bangsa Indonesia itu ramah dan suka senyum,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengingatkan, sepak bola adalah alat untuk membangun nasionalisme bangsa. Ia berharap seluruh elemen sepak bola Indonesia dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu tampil di Piala Dunia 2026.
sport.republika.co.id
Dengan menjaga sportivitas dan sikap positif, suporter Timnas Indonesia dapat memberikan dukungan terbaik bagi Skuad Garuda dalam menghadapi laga-laga penting mendatang.