Erick turut menyampaikan apresiasinya kepada FIFA dan Presiden Republik Indonesia atas dukungan penuh terhadap perannya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada FIFA, atas kepercayaannya. Dan Bapak Presiden juga, ketika pelantikan, bicara kepada saya secara langsung, saya percaya bapak Erick bisa menjalankan semua dengan baik. Saat itu, saya tidak mau bicara sebelum ada black and white,” tambahnya.
Dengan dukungan dari FIFA, Erick kini memiliki legitimasi ganda: sebagai regulator olahraga nasional sekaligus nakhoda sepak bola Indonesia. Tantangan besar tentu menanti, mulai dari pembinaan atlet, tata kelola olahraga, hingga membawa Timnas Indonesia lebih berprestasi di level internasional.
Bagi sepak bola Indonesia, keputusan ini berarti kesinambungan kepemimpinan di PSSI tetap terjaga. Erick Thohir yang selama ini dikenal aktif mendorong reformasi tata kelola, dipercaya dapat melanjutkan program jangka panjang hingga 2027 tanpa hambatan administratif.
Kepastian dari FIFA sekaligus menutup polemik publik mengenai rangkap jabatan Erick. Kini, fokus utama Menpora sekaligus Ketua PSSI itu adalah membuktikan bahwa kepercayaan ganda ini bisa membawa dampak nyata bagi kebangkitan olahraga Indonesia.