“Dunia sepak bola tengah bersatu untuk menghadapi antisemitisme dan segala jenis diskriminasi. Dengan niat tersebut, kami mendeklarasikan jika olahraga ini harus inklusif dan membawa pesan positif,” kata presiden FIGC, Gabriele Gravina, Kamis (29/6/2023).
Jika dilihat dari luar, keputusan melarang angka 88 tampak tak memiliki makna. Padahal, terdapat arti yang mendalam pada pelarangan penggunaan nomor punggung tersebut.
Sudah bukan rahasia, Italia merupakan rekan Jerman pada saat Perang Dunia II. Walau italia sudah kalah dan waktu sudah berkembang, masih ada simpatisan neo-Nazi di kalangan masyarakat Italia.
Simpatisan neo-Nazi kerap meneriakkan kalimat ‘Heil Hitler’, seperti masa perang. Huruf ‘H’ juga merupakan alphabet kedelapan, sehingga nomor 88 sering dikaitkan dengan gerakan terlarang tersebut.