Menurutnya, kesempatan bermain minimal 40 menit dalam pertandingan sangat krusial bagi perkembangan pemain muda. Tanpa itu, mereka tidak akan terbiasa menghadapi tekanan maupun mampu mempertajam insting mencetak gol.
“Seharusnya mereka bermain 40 menit ke atas, mereka bermain, mereka bergerak, mereka mencetak goal, mereka mendapatkan pressure. Tapi, coba tolong dilihat para pemain-pemain kita yang memang di klubnya masing-masing jarang bermain,” tegasnya.
Vanenburg menambahkan, Timnas Indonesia U-23 tidak bisa sepenuhnya menjadi tempat untuk mengembangkan pemain. Peran utama tetap berada di klub, karena di sanalah para pemain seharusnya mendapatkan jam terbang yang konsisten untuk menunjang performa di tim nasional.
“Kita tidak bisa melakukan sesuatu (membantu supaya lebih banyak menit bermain), tapi lebih penting itu bagi para pemain di klub, mereka bisa terus mengembangkan diri,” pungkasnya.
Hasil imbang 0-0 melawan Laos membuat Indonesia hanya mengoleksi satu poin dan tertahan di posisi kedua klasemen Grup J. Korea Selatan memimpin puncak klasemen setelah menang telak 5-0 atas Makau. Situasi ini membuat laga berikutnya melawan Makau pada Sabtu (6/9/2025) menjadi sangat penting sebelum Garuda Muda menghadapi partai penentuan kontra Korea Selatan pada Rabu (9/9/2025).