Memasuki babak kedua, Chelsea tampil lebih berbahaya meski masih belum sepenuhnya kreatif dalam membongkar pertahanan Burnley. Gittens sempat nyaris menggandakan keunggulan ketika tembakannya yang berbelok arah hanya melenceng tipis di samping gawang Dubravka. Dengan keunggulan satu gol, The Blues tetap belum dalam posisi aman.
Kesempatan emas kembali hadir untuk Chelsea setelah satu jam pertandingan berjalan. Neto mendapatkan ruang tembak dan melepaskan sepakan yang menghantam tiang gawang, membuat skor Burnley vs Chelsea tetap bertahan 0-1 dan memberi harapan bagi tuan rumah untuk mengejar.
Burnley sempat memberi peringatan melalui Zian Flemming yang melepaskan tembakan voli di dalam kotak penalti, namun bola melambung di atas mistar. Peluang tersebut menjadi momen yang mendorong pelatih Scott Parker melakukan tiga pergantian pemain sekaligus demi mengubah jalannya laga Burnley vs Chelsea.
Namun, triple substitution itu tidak menghadirkan dampak yang diharapkan. Burnley tetap kesulitan menembus lini belakang Chelsea yang tampil disiplin dan solid. The Clarets terus mencoba, tetapi pertahanan The Blues mampu meredam setiap upaya serangan tuan rumah.
Chelsea akhirnya bisa bernapas lega pada menit-menit akhir ketika gol kedua tercipta. Marc Guiu melakukan aksi individu dengan memenangi duel fisik melawan bek Burnley sebelum mengirim umpan ke Enzo Fernández yang berdiri bebas. Fernandez tinggal menyapu bola ke gawang kosong untuk mengubah skor akhir Burnley vs Chelsea menjadi 0-2.
Kekalahan ini semakin mempertebal kekhawatiran Burnley terkait ancaman degradasi, terutama dengan catatan tidak pernah menang dalam 10 laga kandang Premier League melawan Chelsea. Sebaliknya, hasil Burnley vs Chelsea ini menjadi modal ideal bagi The Blues untuk menghadapi pekan sibuk berikutnya yang sudah menunggu, ketika mereka dijadwalkan bersua Barcelona dan Arsenal.