Meski ditekan di babak pertama, Milan justru menikam lebih dulu sembilan menit setelah jeda. Tembakan Saelemaekers dari dalam kotak penalti berhasil ditepis Sommer, tetapi bola muntah jatuh ke kaki Pulisic. Pemain asal Amerika Serikat itu dengan tenang menyambar bola liar dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk Milan.
Unggul satu gol membuat permainan Milan semakin rapi dan percaya diri. I Rossoneri terus menemukan ritme, dan Youssouf Fofana menjadi pemain berikutnya yang menguji Sommer setelah dia menerima umpan dari Saelemaekers. Namun, peluang itu masih bisa dimentahkan kiper Inter tersebut.
Memasuki 20 menit terakhir, situasi berubah menegangkan bagi kubu Milan. Strahinja Pavlovic melakukan pelanggaran di kotak penalti setelah menginjak kaki Thuram. Wasit menunjuk titik putih, memberikan kesempatan emas bagi Inter untuk menyamakan kedudukan.
Hakan Calhanoglu yang menjadi algojo datang dengan catatan sempurna, setelah berhasil mengeksekusi delapan penalti untuk klub dan tim nasional sepanjang 2025. Mayoritas pendukung Inter di San Siro menanti gol penyeimbang dengan napas tertahan, mengingat statistik sang gelandang yang sangat meyakinkan.
Namun, Maignan kembali tampil sebagai pahlawan. Dia membaca arah bola dan terbang ke sudut kiri bawah, yang menjadi sisi favorit Calhanoglu. Tidak hanya menepis eksekusi pertama, Maignan juga dengan reaksi kilat menghalau bola liar yang berpotensi disambar kembali oleh pemain Inter.