Tekanan Arsenal berlanjut ketika tembakan Declan Rice mampu ditepis Neuer, dan Saka hanya terlambat satu langkah untuk menyambar bola rebound di muka gawang. Rentetan peluang tersebut menjadi alarm serius bagi Bayern, sekaligus pertanda gol kedua Arsenal hanya tinggal menunggu waktu jika situasi permainan tidak berubah.
Momen krusial datang tak lama setelah Riccardo Calafiori masuk dari bangku cadangan. Bek kiri itu langsung menyisir sisi kiri dan mengambil bola dari Eberechi Eze lewat overlap tajam, sebelum mengirim umpan silang sempurna ke arah Noni Madueke. Tanpa kontrol, Madueke melepaskan sepakan first time yang menghujam gawang Bayern dan mengembalikan keunggulan Arsenal menjadi 2-1 pada menit ke-69.
Tertinggal, Bayern merespons dengan menggempur pertahanan Arsenal dan menaikkan garis permainan. Namun, upaya menekan terlalu tinggi justru berujung petaka ketika The Gunners menghukum mereka lewat serangan balik cepat pada menit ke-77. Gabriel Martinelli memanfaatkan ruang di belakang lini belakang Bayern, berlari kencang, lalu dengan tenang melewati Neuer yang keluar dari sarangnya sebelum mendorong bola ke gawang kosong untuk memastikan skor Arsenal vs Bayern Munchen berakhir 3-1.
Dengan kemenangan ini, Arsenal memperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi 16 pertandingan di semua ajang, sekaligus mengirim sinyal kuat bahwa mereka benar-benar bertekad merebut trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Bagi pasukan Vincent Kompany, kekalahan 1-3 dari Arsenal ini menjadi pukulan pertama setelah rangkaian 22 laga tandang kompetitif tanpa kekalahan. Meski demikian, mereka bisa menilai hasil ini dalam konteks bahwa Arsenal sejauh ini adalah lawan terbaik yang sudah mereka hadapi musim ini.