Di babak kedua, Porto berusaha bermain lebih agresif. Hasilnya, sejumlah peluang kembali mereka dapatkan. Lagi-lagi Evanilson yang mengirim ancaman dengan tendangannya, namun bola masih melebar.
Arsenal membalas serangan lawan dengan pergerakan Kai Havertz yang berhasil memasuki area penalti lawan dan melepaskan umpan silang ke jalur Declan Rice yang langsung menyambut dengan tembakan mendatar. Namun, bek Porto Pepe berhasil membloknya.
Hingga akhir waktu normal tak ada gol tambahan. Skor 1-0 membuat agregat 1-1 dan mengundang perpanjangan waktu 2x15 menit.
Dalam masa perpanjangan waktu tersebut, kedua tim kembali jual beli serangan. Meski begitu, gol tak kunjung datang. Sehingga, pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti.
Drama adu penalti itu akhirnya dimenangkan Arsenal dengan skor 4-2 setelah keempat penendangnya, yakni Odegaard, Havertz, Saka dan Rice berhasil menceploskan bola ke gawang lawan. Sementara Porto hanya dua penendangnya, Pepe dan Grujic yang berhasil menaklukkan David Raya, dua lainnya, Wendell dan Galeno gagal.
Dengan begitu, Arsenal berhak melaju ke perempat final untuk pertama kalinya dalam 14 tahun terakhir.
SUSUNAN PEMAIN
ARSENAL (4-3-3)
David Raya; White, Saliba, Gabriel Magalhaes, Kiwior (Zinchenko 105); Odegard, Jorginho (Gabriel Jesus 83), Rice; Saka, Havertz, Trossard (Nketiah 105)
Pelatih: Mikel Arteta
FC PORTO (4-2-3-1)
Diogo Costa; Joao Mario (J Sanchez 86), Pepe, Otavio, Wendell; Varela (Grujic 90+7), Nico Gonzalez (Eustaquio 101); Francisco Conceicao (Goncalo Borges 101), Pepe Aquino, Galeno; Evanilson (Taremi 88).
Pelatih: Sergio Conceicao