Di babak kedua, Persebaya langsung tampil menekan sejak peluit dibunyikan. Pergerakan Paulo Gali di sisi sayap menjadi ancaman utama bagi lini belakang Persis yang dikawal Cleylton Santos dan Xandro Schenk.
Hasilnya datang pada menit ke-51. Francisco Rivera melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti yang gagal diantisipasi kiper Muhammad Riyandi. Gol tersebut membawa Bajul Ijo berbalik unggul 2-1 dan membuat Stadion GBT bergemuruh.
Usai unggul, Persebaya tidak menurunkan tempo. Mereka terus menekan lewat umpan-umpan panjang dan kombinasi cepat di lini tengah yang dikomandoi Milos Raickovic. Sementara Persis berusaha menciptakan peluang dari serangan balik cepat yang dipimpin Sho Yamamoto dan Adriano Castanheira, tetapi belum mampu menembus lini belakang Persebaya yang tampil disiplin.
Menjelang akhir pertandingan, kedua tim saling jual beli serangan. Namun, tak ada gol tambahan hingga wasit meniup peluit panjang. Hasil akhir 2-1 untuk Persebaya sekaligus memperpanjang catatan positif tim asal Kota Pahlawan tersebut di kandang sendiri.
Kemenangan ini menjadi bukti solidnya skuat racikan Eduardo Perez, terutama dalam memanfaatkan momentum dan ketenangan di bawah tekanan. Sementara bagi Persis Solo, kekalahan ini memperpanjang tren negatif mereka di laga tandang dan menegaskan perlunya perbaikan di lini pertahanan.
Persebaya (4-2-3-1): Ernando Ari Sutaryadi (GK), Arief Catur, Dime Dimov, Rachmat Irianto, Dejan Tumbas, Milos Raickovic, Toni Firmansyah, Paulo Gali, Francisco Rivera, Bruno Moreira, Mihailo Perovic.
Pelatih: Eduardo Perez
Persis Solo (4-2-3-1): Muhammad Riyandi (GK), Jordy Tutuarima, Cleylton Santos, Xandro Schenk, Giovani Numberi, Sho Yamamoto, Zanadin Fariz, Adriano Castanheira, Fuad Sule, Althaf Alrizky, Kodai Tanaka.
Pelatih: Peter de Roo