Di babak kedua, PSBS mencoba bangkit dengan meningkatkan intensitas serangan. Peluang terbaik mereka datang di menit ke-53 melalui tandukan Pablo Andrade, namun bola hanya melambung tipis di atas mistar gawang Teja Paku Alam.
Persib tak tinggal diam. Lima menit berselang, mereka menggandakan keunggulan melalui aksi Uilliam Barros yang dengan tenang menaklukkan Kadu setelah memanfaatkan umpan terukur dari Saddil Ramdani. Gol ini membuat permainan PSBS makin menurun drastis.
Dominasi Persib semakin menjadi-jadi. Pada menit ke-77, Luciano Guaycochea menambah penderitaan PSBS dengan gol ketiga lewat sepakan keras dari luar kotak penalti. Pertahanan PSBS benar-benar kehilangan koordinasi di babak kedua, membuat Persib leluasa mengontrol permainan hingga akhir.
Pelatih Bojan Hodak terlihat puas dengan performa anak asuhnya. Kombinasi antara organisasi permainan yang rapi dan efektivitas serangan menjadi kunci kemenangan Persib malam itu. “Kami tampil solid dari awal hingga akhir. Setiap pemain bekerja keras untuk menjaga tempo dan fokus sepanjang laga,” ujar Bojan usai pertandingan.
Sementara itu, pelatih PSBS, Divaldo Alves, mengakui keunggulan lawan. Dia menilai Persib tampil dengan kecepatan dan efisiensi tinggi yang sulit diimbangi oleh timnya. “Persib bermain sangat baik, mereka memanfaatkan setiap peluang dengan maksimal,” ucapnya.
Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Persib dalam perburuan posisi puncak klasemen Super League 2025/2026. Sementara PSBS Biak harus segera berbenah jika ingin keluar dari tren negatif yang menghantui dalam beberapa laga terakhir.
PSBS Biak (4-1-4-1)
Kadu; George Brown, Sandro Sakho, Nurhidayat, Pablo Andrade; Myung-Hyeon Hwang; Luquinhas, Andre Oktaviansyah, Eduardo Barbosa, Damianus Putra; Ruyery Blanco.
Pelatih: Divaldo Alves.
Persib Bandung (4-3-3)
Teja Paku Alam; Kakang Rudianto, Patricio Matricardi, Federico Barba, Eliano Reijnders; Berguinho, Thom Haye, Marc Klok; Saddil Ramdani, Andrew Jung, Uilliam Barros.
Pelatih: Bojan Hodak.