Memasuki babak kedua, tempo permainan sama sekali tidak menurun. PSBS Biak maupun Laskar Sape Kerrab sama-sama mencari celah untuk mencuri gol. Kedua pelatih juga terus memberikan instruksi untuk menjaga fokus dan memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Kesempatan emas datang untuk Madura United di menit ke-73 setelah wasit menunjuk titik putih. Lulinha yang maju sebagai eksekutor justru gagal memaksimalkan peluang. Tendangannya melambung di atas mistar gawang PSBS Biak, membuat laga tetap berjalan tanpa gol.
Setelah momen penalti tersebut, pertandingan semakin alot. Kedua tim berusaha meningkatkan intensitas serangan, tetapi selalu menemui kebuntuan di sepertiga akhir lapangan. Kreativitas lini depan kedua tim tidak mampu menembus pertahanan rapat lawan.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 0-0 tidak berubah. Hasil ini membuat PSBS Biak dan Madura United harus puas berbagi satu poin. Meski gagal meraih kemenangan, kedua tim menunjukkan permainan disiplin dengan pertahanan yang sulit ditembus.
Kegagalan Lulinha mengeksekusi penalti menjadi sorotan tersendiri. Di sisi lain, PSBS Biak bisa mengambil sisi positif dari pertahanan solid mereka yang mampu meredam agresivitas Madura United sepanjang 90 menit. Hasil imbang ini juga menjadi pengingat bahwa keduanya perlu lebih tajam di lini depan jika ingin bersaing di papan atas Super League 2025-2026.
PSBS Biak (4-3-3)
Kadu; George Brown, Sandro Sakho, Nurhidayat Haji Haris, Pablo Andrade; Damianus Putra, Kevin Lopez, Eduardo Barbosa; Raja Siregar, Luquinhas, Ruyery Blanco.
Pelatih: Divaldo Alves.
Madura United (4-2-3-1)
Miswar Saputra; Ferian Rizki Maulana, Pedro Monteiro, Mendonca, Ruxi; Kerim Palic, Jordy Wehrmann; Lulinha, Taufany Muslihuddin, Valeriy Hryshyn; Aji Kusuma.
Pelatih: Alfredo Vera.