Sebagai juara bertahan, Timnas Indonesia U-22 tergabung dalam Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura. Secara kekuatan, Indonesia dinilai menjadi tim terkuat di grup tersebut, sehingga publik menilai peluang Garuda Muda melaju ke fase gugur terbuka lebar.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Berada di grup berisi empat tim membuat Indonesia harus memainkan laga lebih banyak dibandingkan Grup A dan Grup B yang masing-masing hanya dihuni tiga negara. Situasi ini memaksa pelatih untuk menyiapkan rotasi ideal agar stamina para pemain tetap terjaga sepanjang turnamen.
SEA Games 2025 Thailand akan berlangsung pada 9–20 Desember 2025. Namun cabang olahraga sepak bola putra digelar lebih awal, yakni pada 3–18 Desember 2025. Jadwal padat dan format pertandingan yang ketat membuat setiap tim harus tampil konsisten sejak laga pertama.
Dengan persiapan intensif dan motivasi besar mempertahankan gelar, optimisme Hokky menjadi simbol semangat Garuda Muda. Mereka ingin membuktikan bahwa medali emas SEA Games bukan sekadar masa lalu, melainkan target realistis untuk kembali diraih.
Di tengah perbedaan target antara federasi dan pemain, satu hal yang jelas: Timnas Indonesia U-22 datang sebagai juara bertahan dan tidak ingin menyerahkan tahtanya begitu saja. SEA Games 2025 akan menjadi panggung pembuktian apakah optimisme Hokky Caraka dan rekan-rekannya mampu diwujudkan di lapangan.