Ferguson sendiri merupakan sosok yang mengubah Man United menjadi raksasa Inggris selama 27 tahun pada kurun 1986-2013. Salah satu kunci suksesnya adalah menanamkan paham tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.
Bahkan, watak keras Ferguson itu membuatnya berselisih dengan sejumlah pemain bintang seperti David Beckham. Namun, Fergie tidak peduli karena menurutnya ego yang terlalu besar dapat mengganggu harmonisasi ruang ganti.
Sifat semacam itu disebut-sebut ada dalam diri Ten Hag. Menarik untuk melihat seperti apa sentuhan magis pelatih kelahiran Twente tersebut di Stadion Old Trafford pada musim depan.
Para penggemar Man United tak sabar menantikan tangan dingin ten Hag. Sebab, pelatih kelahiran Twente itu gemar memainkan sepak bola menyerang dan punya torehan dua kali mengawinkan gelar Liga Belanda dan Piala KNVB (2018-2019 dan 2020-2021).