TAHUN 2017 telah terlewati. Itu adalah tahun penuh kenangan terutama untuk deretan bintang sepak bola yang pensiun di tahun tersebut. Penuh haru dan kebanggaan saat mereka melangkahkan kaki meninggalkan lapangan hijau untuk terakhir kalinya.
Siapa saja mereka? Di antaranya ada mantan ikon AC Milan Ricardo Kaka, dirijen timnas Italia Andrea Pirlo, dan ikon AS Roma Francesco Totti. Untuk lebih lengkapnya, berikut ulasannya.
RICARDO KAKA
Sukses meraih Ballon d'Or, Piala Dunia, Liga Champions, Serie A, La Liga, Piala Dunia Antarklub, Piala Super Eropa, Copa del Rey, dan Piala Super Italia, menjelaskan siapa sebenarnya Kaka. Dia mengumumkan gantung sepatu pada Desember lalu menyusul berakhirnya kontrak dia di Orlando City, klub Liga Amerika Serikat (MLS).
Kaka menikmati masa-masa emas bersama AC Milan setelah dibeli dari Sao Paulo pada 2003. Dia menjadi pemain terakhir yang memenangkan Ballon d’Or pada 2007 sebelum anugrah itu dikuasai Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi. Total sang playmaker mencetak 29 gol dalam 92 penampilannya bersama Brasil.
ANDREA PIRLO
“No Pirlo, No Party.” Ungkapan itu pantas untuk menggambarkan kualitas Andrea Pirlo di lapangan. Namun, karier 22 tahunnya berakhir dengan tersingkirnya New York City pada play-offs MLS pada November lalu.
Pemain yang menempati posisi deep lying playmaker itu dikenal dengan umpan-umpannya yang akurat dan tendangan bebasnya yang mematikan. Dia sukses membantu Italia memenangkan Piala Dunia pada 2006. Dia juga dua kali kampiun Liga Champions, serta mengoleksi enam scudetto Serie A yang diraihnya bersama Milan.
FRANCESCO TOTTI
Totti bisa digambarkan sebagai salah satu pemain paling loyal untuk AS Roma. Dia menghabiskan kariernya sedari junior di klub ibu kota Italia itu. Sampai akhirnya, pada Mei lalu, dia memutuskan pensiun setelah menjalani 786 penampilannya dan mencetak 307 gol di seluruh kompetisi bersama Roma.
Wajar jika julukan Pangeran Roma disematkan kepadanya. Dan, dengan tetesan air mata, playmaker 40 tahun itu mengucapkan selamat tinggal di depan ribuan penonton di Stadio Olimpico. Bersama Roma dia mempersembahkan titel Serie A 2001/2002. Dia juga membawa Italia juara Piala Dunia 2006.
PHILIPP LAHM
Jika ingin mencari bek sayap yang luar biasa, Philipp Lahm adalah orangnya. Mantan kapten tim nasional Jerman itu memutuskan pensiun dari Bayern Muenchen dan sepak bola sebagai pemain pada Mei 2017 lalu.
Lahm dikenal dengan ketangguhannya di pertahanan, namun juga piawai dalam membantu serangan. Bahkan saat di tangan Pelatih Pep Guardiola di Bayern, Lahm sempat memainkan peran sebagai gelandang tengah. Total, dia mempersembahan 13 trofi Bundesliga untuk Die Roten.
XABI ALONSO
Mantan gelandang timnas Spanyol menutup 18 tahun kariernya di markas Bayern Muenchen. Pengumumannya saat itu menutup tirai karier emasnya bersama timnas dan klub. Dia dikenal sebagai gelandang yang punya operan terukur.
Alonso hampir selalu dicinta setiap tiba di klub yang dibelanya. Tercatat ada Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Muenchen yang pernah dibelanya. Total, dia menjuarai tiga kali Bundesliga, dua La Liga, satu Piala Super Eropa, dua Copa del Rey, dan masing-masing satu Piala FA, DFB Pokal, DFL-Supercup, Piala Super Spanyol, dan Community Shield menjadi hiasan kariernya. Dia juga membantu Spanyol juara Piala Dunia 2010, serta Piala Eropa 2008, dan 2012.
FRANK LAMPARD
Frank Lampard dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki timnas Inggris. Dia ada di New York FC saat mengucapkan kata perpisahannya dari lapangan hijau pada Februari lalu. Di kota yang dijuluki Big Apple itu dia menunjukkan sisa-sisa kejayaannya.
Sebelum main di sana, gelandang 39 tahun itu memulai kariernya di akademi West Ham United sebelum menjalani 13 tahun fenomenal bersama Chelsea. Di klub London Barat itu, Lampard sukses meraih tiga titel Premier League, satu Liga Champions, empat Piala FA, dan dua kali juara Piala Liga. Dia juga menyumbang 29 gol dari 106 pertandingannya bersama timnas Inggris.
*Selain 6 nama di atas, ada juga bintang lain seperti Dirk Kuyt, Victor Valdes, Martin Demichelis, dan Alvaro Arbeloa yang memutuskan gantung sepatu pada 2017.