Selain solidnya pertahanan, Watford juga patut berterima kasih kepada Abdoulaye Doucoure. Gelandang serang asal Prancis itu mampu memainkan fungsinya dengan sangat baik.
Dengan kecepatan transisi yang baik dari bertahan ke menyerang membuat Watford mampu merancang serangan balik mematikan. Alhasil, meski hanya memiliki 29 persen penguasaan bola, The Hornets mampu melepas dua kali lebih banyak upaya gol, 14 kali dibanding Liverpool yang hanya 7 kali.
“Kami menang melalui kerja keras, melakukan perubahan. Kami sudah membicarakannya sepanjang pekan. Semua orang mengatakan betapa bagusnya Liverpool, tetapi seseorang harus mengalahkan mereka. Jadi mengapa kami tidak bisa melakukannya? Apalagi kami main di kandang sendiri,” ucap striker Watford Troy Deeney.