Pada prinsipnya, kata Eko, pihak-pihak terkait sangat mendukung IFC 2020 dapat dilaksanakan. Sebab, mereka melihat IFC 2019 cukup memberikan warna sepak bola usia dini.
“Kami tetap mengikuti aturan Pemerintah Provinsi DKI yang sudah mengizinkan olahraga outdoor dapat dilakukan tanggal 5 Juni, tentunya dengan protap-protap yang harus diterapkan,” Eko menjelaskan.
Saat ini, kata Eko, sudah ada ratusan tim yang mendaftar dari Batam sampai Papua dan luar negeri pun ada. Untuk itu, dia terus memantau perkembangan situasi Covid-19 di Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Karena, negara-negara tersebut juga berpartisipasi di IFC 2020 dan sudah mendaftar.
“Total 120 tim yang akan bertanding di lima kategori usia. Peserta IFC 2020 sangat antusias, tapi panitia lebih selektif menerimanya. Kami panitia tetap akan melihat situasi perkembangan ke depannya,” ucapnya.
Di samping itu, IFC tetap memberikan penghargaan untuk mereka yang sudah berlatih keras sehingga bisa menjadi pemain terbaik di IFC 2020 sebagai motivasi. Seorang anak dari Palu terpilih sebagai Pemain Terbaik IFC 2019, dan harusnya berangkat ke Juventus, Italia selama 2 minggu bulan Juni ini
“Tapi dengan kondisi Covid-19 seperti ini, akhirnya keberangkatannya ditunda tahun depan. Mungkin bisa juga kita barengkan dengan pemain terbaik IFC 2020,” kata Eko.