Sementara itu, Rafael Struick juga menegaskan misi yang sama. Penyerang 21 tahun itu menilai target selain medali emas bukanlah hasil yang pantas untuk Timnas Indonesia U-22.
“Ya, terakhir kali mereka menang emas, jadi sekarang tujuan kami juga harus sama, juara lagi. Menurut saya, hasil selain emas tidak cukup. Jadi kami harus berlatih keras, bekerja keras, dan semoga bisa mencapai final lalu memenangkannya,” kata Rafael menegaskan.
Pernyataan dua pemain diaspora itu menjadi cerminan semangat tinggi di dalam skuad Garuda Muda. Keduanya juga menilai pemusatan latihan yang dipimpin pelatih Indra Sjafri berjalan positif dan semakin memperkuat kekompakan tim.
Meski demikian, Indra Sjafri memilih tetap bersikap realistis. Pelatih asal Sumatera Barat itu menyebut meski target medali emas adalah impian bersama, yang terpenting bagi tim adalah tampil maksimal di setiap pertandingan.
“Tentu semua orang ingin medali emas, tetapi kita juga harus realistis, kita bermain di Thailand,” ujar Indra.
“Tetapi semua pemain sesuai dengan arahan ketua umum harus bermain maksimal. Makanya kami memilih pemain-pemain yang benar-benar kami anggap terbaik dan hasilnya nanti ya tentu kita yang terbaik,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games 2025, Timnas Indonesia U-22 dijadwalkan menjalani dua uji coba internasional melawan Mali U-22 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, pada 15 dan 18 November 2025. Laga ini akan menjadi ajang penting bagi Indra Sjafri untuk menilai performa pemain sekaligus menguji kekuatan tim secara menyeluruh.
Dengan semangat juang tinggi dan ambisi besar mempertahankan gelar, Garuda Muda kini berada di jalur yang tepat untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di pentas Asia Tenggara.