“Kita harus menyerahkan ini kepada orang-orang yang bertanggung jawab untuk membuat sikap yang tepat di atasnya. Hanya melarang satu atau dua orang tidak akan mengubah apa pun, Anda harus membuat [contoh] - bahkan jika itu adalah suporter kami, saya akan mengatakan hal yang sama,” tuturnya.
Pemain kelahiran Jamaika itu meminta UEFA bersikap tegas agar hal-hal seperti ini taka da lagi dalam sepak bola.
"Orang-orang yang bertanggung jawab harus benar-benar melakukannya [menghukum] secara keseluruhan, seluruh suporter Montenegro. Saya tidak tahu, saya bukan orang yang membuat aturan, tetapi mereka harus melakukan sesuatu yang nyata,” ucapnya.
"Sekarang tahun 2019. Sayang melihat ini masih terjadi. Sekarang saatnya bagi orang-orang yang bertanggung jawab untuk membubuhkan stempel di atasnya,” kata Sterling.
Menurut mantan pemain Liverpool itu, sanksi bermain di stadion kosong bisa memberi efek jera kepada para pelaku rasisme tersebut.
"Anda harus melakukan sesuatu untuk benar-benar membuat mereka berpikir dua kali, karena jika tim mereka tidak bisa bermain dengan suporter, itu berarti akan sulit bagi mereka. Jadi itu harus menjadi sesuatu yang membuat mereka berpikir dua kali," ujar Sterling.