Pada babak kedua, Sassuolo kembali mengguncang Fiorentina. Volpato sempat mencetak gol lagi pada menit ke-57, tetapi dianulir karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap Parisi dalam prosesnya. Keputusan itu memicu kemarahan pelatih Fabio Grosso yang langsung diganjar kartu merah.
Meski kehilangan pelatih, Sassuolo tidak kehilangan kontrol pertandingan. Mereka terus menekan dan membuat Fiorentina tidak mampu membangun serangan. Lini belakang La Viola terlihat statis, dan Sassuolo memanfaatkannya dengan sempurna.
Puncaknya terjadi pada menit ke-65 ketika Ismael Koné memotong celah pertahanan Fiorentina, masuk ke kotak penalti, dan menuntaskan peluang menjadi gol ketiga. Bola sempat membentur tiang sebelum masuk, menegaskan dominasi penuh Sassuolo.
Yang paling menonjol, soliditas pertahanan Sassuolo yang dipimpin Jay Idzes membuat Fiorentina sama sekali tidak mencatatkan tembakan tepat sasaran setelah babak kedua dimulai. Sassuolo benar-benar membuat lawan tak berdaya, sementara mereka terus memperlihatkan permainan yang matang dan efektif.
Kemenangan ini membawa Sassuolo naik ke posisi kedelapan klasemen Serie A, prestasi gemilang bagi tim yang baru kembali ke kasta tertinggi. Performa meyakinkan ini mengirim pesan tegas bahwa Neroverdi siap bersaing dengan tim-tim besar musim ini.
Sebaliknya, Fiorentina terpuruk di dasar klasemen dan gagal keluar dari tren negatif sembilan laga tanpa kemenangan.