Di bawah kendali Erick Thohir, PSSI menjalankan program pembangunan Timnas Indonesia secara menyeluruh dan profesional. Mulai dari pembenahan sistem kompetisi, peningkatan kualitas pelatih dan wasit, hingga pengembangan pemain muda secara berkelanjutan. Jika Erick mundur, arah strategis ini bisa saja berubah tergantung siapa yang melanjutkan tongkat estafetnya.
Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum PSSI I, secara otomatis akan naik jabatan menjadi Ketua Umum PSSI jika Erick mundur. Meski Zainudin juga punya rekam jejak di dunia olahraga, publik masih bertanya-tanya apakah ia memiliki kapabilitas dan jaringan internasional seperti Erick Thohir?
Salah satu mimpi besar sepakbola Indonesia saat ini adalah lolos ke Piala Dunia 2026. Di era Erick Thohir, Timnas Indonesia berhasil menunjukkan performa terbaiknya di kualifikasi, bahkan berada di ambang lolos ke putaran ketiga.
Stabilitas kepemimpinan menjadi kunci untuk menjaga momentum ini. Jika terjadi transisi mendadak, apalagi dengan gaya kepemimpinan yang berbeda, program jangka panjang yang sudah disiapkan Erick bisa terganggu. Ini tentu berisiko menghambat langkah Indonesia menembus panggung dunia.
Erick Thohir dikenal memiliki pengaruh besar di level internasional. Hubungannya dengan FIFA, AFC, serta berbagai tokoh olahraga dunia membuka banyak peluang untuk PSSI dan Timnas Indonesia, termasuk dalam hal pendanaan, sponsorship, dan pertandingan internasional.
Jika ia mundur, akan sulit menemukan sosok dengan pengaruh global sebanding dalam waktu singkat. Potensi berkurangnya kepercayaan sponsor dan federasi asing terhadap stabilitas PSSI juga bisa berdampak langsung pada kesiapan dan eksistensi Timnas di level dunia.
Zainudin Amali bukan sosok asing. Ia pernah menjabat sebagai Menpora pada periode 2019–2024, sebelum mengundurkan diri demi mengurus sepakbola nasional sebagai Wakil Ketua Umum PSSI I. Jika ia resmi menggantikan Erick, publik tentu berharap ia bisa melanjutkan visi dan program kerja yang sudah dirintis.