Persija saat ini masih menempati posisi kedua klasemen dengan 11 poin dari tiga kemenangan, dua imbang, dan sekali kalah. Posisi tersebut memang masih aman, tetapi tren negatif bisa mengancam target besar yang sudah dicanangkan sejak awal musim.
Sebaliknya, kemenangan atas Persija menjadi titik kebangkitan bagi PSM. Klub berjuluk Juku Eja itu akhirnya memetik kemenangan pertama musim ini dan naik ke posisi ke-13 klasemen dengan enam poin. Kekalahan ini juga menjadi pengingat keras bahwa tidak ada lawan mudah di Super League.
Jordi Amat meminta Persija segera menatap laga berikutnya melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (28/9/2025). Menurutnya, laga ini harus dijadikan momen kebangkitan dan pembuktian karakter juara.
Persija sendiri mengusung ambisi besar untuk kembali merebut gelar yang terakhir kali diraih pada 2018. Dukungan penuh dari The Jakmania dan skuad bertabur bintang menjadi modal, tetapi mentalitas juara hanya bisa dibuktikan dengan konsistensi.
Kini semua mata tertuju pada bagaimana Persija merespons kekalahan. Apakah mereka akan bangkit melawan Borneo FC atau justru kehilangan momentum? Jawabannya akan menentukan apakah Macan Kemayoran benar-benar kandidat juara atau hanya sekadar penggembira di Super League musim ini.