Turnamen ini diikuti 1.619 siswi dari 84 SD/MI di Yogyakarta dan sekitarnya, terbagi dalam 69 tim KU 10 dan 80 tim KU 12. Program Manager MLSC, Edi Supriyanto, menyatakan bahwa kini talenta sepak bola putri usia dini makin tersebar dan bukan hanya didominasi sekolah‑sekolah unggulan saja.
“Salah satu contoh, sebagai pemegang gelar juara dua kali pada KU 10, SDN Ungaran 1 kalah dengan SDN 3 Imogiri di babak semifinal seri ini… artinya ada peningkatan secara kualitas dari sekolah yang turut serta di seri‑seri sebelumnya.” ujar Edi.
Pelatih kepala MLSC, Tri Wulandari, menambahkan bahwa lebih banyak peserta “baru” menunjukkan bahwa ekosistem sepak bola putri makin berkembang.
Turnamen ini tak sekadar ajang kompetisi lokal — melainkan wadah pembinaan talenta muda putri yang berpotensi jadi pilar masa depan timnas. Preceding turnamen menunjukkan banyak peserta yang kemudian masuk seleksi timnas U‑16 atau tampil di turnamen internasional.