Akhirnya, skor 2–0 bertahan hingga peluit panjang. Filipina mencatat kemenangan perdana di AFF U‑23 musim 2025, sementara Malaysia harus menerima kenyataan pahit dari awal turnamen.
Pelatih Filipina Garrath James sejatinya menyiapkan strategi defensif solid dengan transisi cepat. Otu Banatao menjadi ujung tombak skema itu. Keberhasilan mengeksekusi rencana tersebut menunjukkan keberanian Filipina untuk bermain agresif meski tandang ke negara dengan atmosfer tinggi.
Sementara Pelatih Malaysia, Nafuzi Zain, harus mengevaluasi efektivitas serangannya. Mengandalkan dominasi bola ternyata belum cukup tanpa solusi alternatif untuk membelah rapatnya pertahanan lawan.
Malaysia sejatinya dinamika serangan sempat tergarap lewat Fergus Tierney dan Harris. Namun penyelesaian akhir dan keputusan wasit yang membatalkan gol menjadi dua faktor yang membatasi efek ofensif mereka.
Filipina tampil disiplin dan kompak, terutama di lini tengah. Pemain seperti Noah River dan Kamil Jaser sering memotong jalur umpan Malaysia dan menginisiasi serangan balik yang cepat.
Secara psikologis, gol cepat ke gawang tuan rumah memberi efek transenden. Publik di SUGBK dialihkan dari dominasi Malaysia, dan Filipina justru menemukan momentum keberanian.
Dengan tambahan tiga poin, Filipina kini memimpin Grup A bersama Timnas Indonesia (melawan Brunei dan Malaysia vs Brunei). Harapan untuk menjadi motor kejutan turnamen pun semakin nyata.
Malaysia: Zulhilmi Bin Sharani; Muhammad Ubaidullah, Muhammad Faris, Muhamad Haqimi, Muhammad Bin Abu, Ziad El Basheer, Muhammad Harry, Mohammad Aliff, Muhammad Aiman Hakimi, Fergus Tierney, Muhammad Aiman Yusuf
Pelatih: Nafuzi Zain
Filipina: Nicholas Guimaraes; Gavin Mores, Noah River, Kamil Jaser, Martin Joshua, Otu Banatao, Jared Alexander, Dov Anthony Misael, John Albert, Zachary Taningco, Javier Alesaandro.
Pelatih: Garrath James