Dikutip dari protokol yang diterbitkan AFC, VAR hanya bisa digunakan dalam pengecekan empat situasi yakni gol atau tidak gol, penalti, kartu merah langsung atau mistaken identity (kesalahan dalam pemberian kartu).
Dengan demikian gol kontroversial Irak tidak masuk dalam kategori tersebut. Sebab sundulan offside Mohanad Ali tidak langsung berbuah gol.
Wasit memutuskan play on dan bola juga sudah dipegang para pemain Indonesia sebelum akhirnya kembali direbut pemain Irak. Tapi Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sangat kecewa dengan keputusan wasit tersebut.
"Saya tidak tahu mengapa gol kedua tidak dianggap offside dan kami mendapatkan satu gol, dan itu tidak dapat saya terima. Ini 100 persen offside. Dan jika ini adalah benar keputusan yang salah dari wasit, kita menyayangkan itu," kata Shin Tae-yong.
"Keputusan ini akan menurunkan citra dan nilai Asia Cup. Saya sangat malu dengan gol kedua itu. Karena itu adalah momen penting di pertandingan," ujarnya.
Bahkan Timnas Indonesia sudah melayangkan protes resmi kepada pihak AFC terkait gol kontroversial tersebut. Hal itu diungkapkan, Manajer Timnas Indonesia, Endri Erawan.
"Setelah pertandingan, kami resmi protes keras kepada AFC terkait disahkannya gol kedua Irak," kata Endri Erawan.
"Kami sudah resmi melayangkan formulir protes dan diserahkan langsung ke match commissioner seusai laga," tambahnya.