“Begitu bangun, dia (wasit) mengeluarkan kartu merah ke saya. Saya sendiri tidak tahu pelakunya. Saya terkena tiga-empat bulan larangan bermain. Makanya aneh di situ. Ya habis itu musim sudah selesai. Jadi sedikit sekali saya bermain di sana,” ucapnya.
Namun Robby menilai kejadian tersebut adalah sebuah kesengajaan yang dibuat oleh Malaysia, karena Negri Jiran akan menjadi tuan rumah SEA Games 1989. Ia menilai Malaysia ingin membuat Indonesia kehilangan kekuatan dengan memberikan larangan bermain kepadanya.
“Tahun 1989 itu kan Malaysia tuan rumah. Sementara Indonesia juara bertahannya (cabang sepakbola SEA Games). Apalagi saya juga di tim inti timnas, jadi ya nggak tahu lah konspirasinya. Saat itu kita masih tim kuat. Di samping fisik kita bagus, kualitasnya juga bagus-bagus,” tuturnya.
Setelah kejadian tersebut, Kelantan FA sepakat untuk menyudahi kerjasama dengannya. Robby pun kembali tampil di Liga Indonesia bersama Persib Bandung hingga akhir karirnya sebagai pemain sepak bola.