Namun tak hanya medis, keluarga Boaz juga mendatangkan ramuan tradisional dari kampung halaman mereka, Papua. Di Hotel Marcopolo, Menteng, kaki Boaz diolesi oleh ramuan ajaib tersebut.
Ritual keagamaan pun dilakukan selama proses pengobatan. Sang pendeta yang merupakan paman Boaz, Dolfy Solossa memimpin sesi pembacaan doa-doa selama proses tersebut.
Minyak ramuan dari Papua terus diolesi di kaki Boaz, kakinya dibungkus dengan dedaunan. Ajaibnya, proses ritual penyembuhan itu langsung membuahkan hasil.
Kaki Boaz langsung bisa dibawa berjalan. Dirinya mengaku kakinya bisa digerakkan dengan leluasa tak lama setelah menjalani ritual tersebut.
Namun sayang, Boaz tetap tidak tampil di leg kedua final Piala AFF 2004. Pelatih Timnas Indonesia saat itu, Peter Withe memilih untuk tidak mengambil risiko memainkan Boaz.
Absennya Boaz begitu terasa bagi Timnas Indonesia. Usai kalah 1-3 di leg pertama, skuad Garuda kembali menelan kekalahan di leg kedua dengan skor 1-2.