Pelatih berusia 56 tahun itu juga mengapresiasi sikap para pemainnya yang tidak meremehkan lawan, meski di atas kertas unggul jauh. Ia melihat hal itu sebagai cerminan dari profesionalisme tinggi yang harus terus dijaga hingga level tertinggi.
"Lawan memang menurunkan beberapa pemain berbeda, tapi saya percaya itu bukan faktor utama. Yang menjadi pembeda adalah usaha keras dan semangat yang dimiliki oleh para pemain kami," lanjutnya.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi pernyataan tegas dari Jepang di kancah Asia, tetapi juga menjadi pesan bahwa mereka siap tampil lebih kompetitif di level dunia. Meski sudah lolos ke Piala Dunia 2026, Moriyasu tidak ingin timnya berpuas diri.
Menurutnya, masih ada banyak aspek yang harus diperbaiki jika Jepang ingin berbicara banyak di turnamen paling prestisius di dunia sepak bola tersebut. Ia menilai pengembangan teknis, taktik, hingga mental harus terus diasah.
"Masih banyak yang perlu kami pelajari. Baik pemain maupun tim secara keseluruhan harus terus berkembang. Kami perlu meningkatkan kemampuan kami di setiap lini jika ingin bersaing di tingkat dunia," tegas Moriyasu.
Dengan hasil ini, Timnas Jepang memantapkan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan utama di Asia. Sementara bagi Timnas Indonesia, kekalahan ini menjadi evaluasi penting untuk pembenahan menyeluruh demi menghadapi kompetisi internasional di masa depan.