Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Ancelotti sejak resmi menangani Brasil. Sebelumnya, dia juga harus menerima hasil pahit ketika Brasil kalah 0-1 dari Bolivia dalam laga kualifikasi yang digelar di stadion dengan ketinggian sekitar 4.150 meter di El Alto.
Dalam laga kontra Bolivia itu, gol tunggal tercipta lewat penalti Miguelito di penghujung babak pertama. Usai laga, Ancelotti sempat memprotes keputusan wasit dan kondisi pertandingan, termasuk tekanan atmosfer tinggi yang membuat bola terasa lebih ringan.
“Pertandingan itu sangat sulit, baik secara fisik maupun teknis. Hal-hal seperti ini seharusnya menjadi tanggung jawab ofisial pertandingan, bukan pelatih,” ujar Ancelotti setelah kekalahan tersebut.
Kritik keras juga datang dari Presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), Samir Xaud, yang menilai timnya tidak hanya kalah dari lawan di lapangan, tetapi juga dari faktor eksternal.
“Kami bermain melawan 14 orang, dan itu sangat menyedihkan,” ujar Xaud. “Dari wasit, polisi, hingga anak-anak bola yang terus mengganti bola sesuka hati — semuanya seperti melawan kami. Ini bukan sepak bola profesional, ini seperti permainan di taman.”
Meski demikian, di bawah kepemimpinan Ancelotti, Brasil tetap memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026, dengan catatan dua kemenangan, satu hasil imbang, dan dua kekalahan dalam lima laga awal.