Meski kalah, Timo tetap bangga dengan mental bertarung anak asuhnya. Baginya, skor 0-3 masih menunjukkan usaha keras dari para pemain muda yang tidak menyerah hingga peluit panjang berbunyi.
“Saya bilang ke anak-anak, jangan sampai kalah dengan skor terlalu jauh. Dan mereka membuktikan, tetap berusaha keras sampai akhir,” terang Timo.
Hasil ini memang mengecewakan, tetapi Garuda Pertiwi Muda masih memiliki satu laga penting untuk dimainkan. Mereka dijadwalkan menghadapi Vietnam U-16 dalam perebutan tempat ketiga yang juga berlangsung di Stadion Manahan pada Jumat (29/8/2025) sore WIB.
Laga melawan Vietnam dipastikan tidak mudah. Namun, motivasi tambahan untuk menutup turnamen dengan medali perunggu bisa menjadi energi baru bagi para pemain. Timo bertekad mengangkat kembali semangat tim agar tampil lebih baik dan meninggalkan turnamen dengan catatan positif.
Kekalahan dari Australia juga menjadi pengingat bahwa pembinaan sepak bola putri di Indonesia masih membutuhkan waktu dan proses panjang. Namun, tampil di semifinal Piala AFF U-16 2025 sudah menjadi pencapaian yang patut diapresiasi bagi generasi muda ini.
Dengan pengalaman berharga di ajang internasional ini, Garuda Pertiwi Muda diharapkan bisa terus berkembang. Meski gagal ke final, perjalanan mereka memberi sinyal positif bahwa masa depan sepak bola putri Indonesia masih punya potensi besar untuk bersinar.