Menurut Erick, dugaan awal penyebab meninggalnya Djalu adalah penyakit bawaan yang kambuh ketika ia menyaksikan pertandingan. Erick bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga datang ke rumah sakit untuk menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga almarhum.
“Cinta dan semangatnya yang tulus untuk Merah Putih akan selalu dikenang. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di Sisi-Nya,” tambah Erick. Kehadiran para pejabat tersebut sekaligus menjadi penghormatan terakhir bagi Djalu yang dikenal sebagai suporter setia Timnas Indonesia.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan fasilitas medis di setiap pertandingan besar. Suporter adalah nyawa sepak bola, sehingga keamanan dan kesehatan mereka harus selalu diprioritaskan. Momen duka di Gelora Bung Tomo meninggalkan pesan kuat bahwa dukungan penonton harus dibarengi dengan perlindungan yang maksimal.
Sementara itu, laga Timnas Indonesia kontra Lebanon berakhir imbang 0-0. Skuad Garuda tampil dominan dengan 81 persen penguasaan bola, namun gagal mencetak gol. Pertandingan tersebut akhirnya tidak hanya meninggalkan catatan teknis, tetapi juga kisah pilu atas wafatnya seorang pendukung setia di tengah euforia sepak bola nasional.