Ligue 1 Prancis sebenarnya sudah memenuhi syarat menang–kalah, tetapi belum memiliki jembatan hasil yang cukup untuk menutup siklus penuh Circle of Parity. Menurut analisis kompetisi, kemungkinan besar liga Prancis tersebut baru bisa menyamai pencapaian LaLiga pada jornada ke-13.
Bundesliga menjadi satu-satunya kompetisi yang masih berpeluang mengejar karena baru memainkan sepuluh pertandingan sejauh musim berjalan. Liga lainnya sudah memasuki atau bahkan melewati pekan ke-11, titik ketika LaLiga berhasil mengunci lingkaran kesetaraan ini.
Menurut LaLiga, terdapat beberapa faktor utama yang membuat kompetisi Spanyol lebih cepat mencapai Circle of Parity. Distribusi pendapatan audiovisual yang lebih merata menjadi penyebab terbesar, dengan rasio antara pendapatan klub teratas dan terbawah kini 3,5:1—jauh lebih seimbang dibandingkan era sebelum Royal Decree 5/2015 ketika rasio mencapai 10:1.
Selain itu, pengawasan keuangan yang ketat dan pengembangan akademi usia muda membuat kualitas skuad semakin merata di seluruh kompetisi. Kombinasi ini menciptakan persaingan yang tidak hanya ketat, tetapi juga sulit diprediksi dari jornada ke jornada.
Sebagai satu-satunya liga elite Eropa yang mencapai Circle of Parity lebih cepat dari kompetitor lain, LaLiga menegaskan dirinya sebagai kompetisi paling seimbang dan kompetitif di benua biru musim ini.