Uniknya, sistem isyarat ini bukan hal baru bagi Kim Sang-sik. Dalam wawancaranya dengan media Korea Selatan, ia menyamakan pendekatan taktis ini dengan strategi perang ala jenderal legendaris Korea, Yi Sun-shin, yang terkenal dalam Perang Imjin (1592-1598).
"Kami menggunakan isyarat untuk berkomunikasi di lapangan, seperti menggoyangkan papan untuk menandakan 'memberikan tekanan' atau melambaikan handuk untuk menandakan 'mengubah taktik'," jelasnya.
"Ini mirip dengan bagaimana laksamana Korea yang terkenal, Yi Sun-shin, membentuk formasi Crane Wing dengan menabuh drumnya," tambah Kim.
Strategi “militer” ala Kim Sang-sik ini terbukti efektif dalam membungkam skuad Garuda Muda. Dengan tangan dingin dan sinyal ala medan perang, Vietnam berhasil mencuri gelar juara di kandang lawan.
Sebuah taktik luar kotak yang mungkin akan ditiru banyak tim di masa depan!